Image of a product

Tahsin & Tahfidz

Rp 150,000
Kunjungan 5 kali
Rp 150,000
( )
Kunjungan 10 kali
Rp 280,000
( )
Kunjungan 15 kali
Rp 410,000
( )
Kunjungan 30 kali
Rp 1,400,000
( )

Berikut ini metode yang digunakan untuk belajar membaca Al-Qur'an :


1. Metode Iqro

Metode ini merupakan salah satu metode yang populer di Indonesia. Menggunakan panduan buku yang terdiri dari 6 jilid. Dilengkapi buku tajwid praktis dan dalam waktu relatif singkat. Metode ini dalam praktek pelaksanaannya tidak membutuhkan alat-alat yang bermacam-macam dan metode ini dapat ditekankan pada bacaan (mengeluarkan bacaan huruf atau suara huruf Al-qur'an) dengan fasih dan benar sesuai dengan makhrojnya dan bacaannya.


K.H. As'ad Humam adalah pembuat dan penyusun metode Iqro. Ia menyusun Iqro sejak bertemu dan belajar pada K.H. Dachlan Salim Zarkasyi, yang lebih dulu mencetuskan metode belajar membaca Al-Qur'an dengan metode Qiroati.


Metode Iqra' mulai diperkenalkan pada 1988, sebagai pengembangan dari metode Qiroati.


Kelebihan metode Iqro :

1. Murid lebih mudah menerima materi melalui jilid-jilid Iqro

2. Anak didik dapat membaca huruf Al-Qur'an dengan lancar dan sesuai dengan makhrojnya

3. Anak didik dapat membaca Al-Qur'an dengan lancar sesuai dengan bacaan kalimatnya (tajwid).


2. Metode Ummi

Metode Ummi merupakan metode membaca Al-Qur'an yang langsung memasukkan dan mempraktekkan bacaan tartil sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Dalam pengajarannya, metode Ummi memiliki perbedaan jilid untuk anak-anak dan untuk orang dewasa. Untuk anak-anak, metode Ummi mengajarkan dengan 6 jilid sedangkan untuk orang dewasa diajarkan dengan menggunakan 3 jilid dan langsung diteruskan dengan Al-Qur'an.


Metode penyampaian yang digunakan adalah metode Klasikal Baca Simak, metode penyampaian ini mempunyai kelebihan dalam penyampaian materi. Kelebihan tersebut terletak pada realisasi untuk mewujudkan peningkatan kemampuan siswa dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Setelah diterapkan kepada siswa, mereka mampu membaca Al-Qur'an sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid yang benar (tartil), siswa merasa senang dan semangat dalam belajar Al-Qur'an, siswa mampu membaca bacaan dengung dan jelas, bacaan panjang dan pendek, serta mampu membedakan lafadz Allah (tafkhim dan tarqiq), siswa mampu mengoreksi kesalahannya sendiri dan menghafal juz 30 juz 29 bahkan lebih dari 2 juz.


3. Metode Qiroati

Pendekatan terbaik dalam mempelajari Al-qur'an adalah Tallaqi dan Musyafahah yaitu berhadapan langsung antara guru dan murid, seperti yang dilakukan oleh

Malaikat Jibril dengan Rosulullah SAW ketika pertama kali wahyu diturunkan.

Metode Qiroati adalah suatu cara cepat yang digunakan untuk baca Al-Qur'an yang langsung memasukkan dan mempraktekkan bacaan dengan cara tartil sesuai dengan qoidah ilmu tajwid.

Metode Qiro'aty disusun oleh H. Dahlan Salim Zarkasyi pada tahun 1986. Metode ini lebih menekankan pada praktek baca Al-qur'an sesuai dengan qoidah ilmu tajwid. Sesuai dengan latar belakang atau sejarah awal adanya metode qiroati ini. Pengajar qiraati harus melalui tahap-tahapan sebelum ia mengajari siswa.

Kelebihan metode Qiroati yakni pembelajaran menjadi terfokus pada siswa karena setelah materi, siswa langsung mempraktikan misalnya melalui setoran individu


4. Metode Tartil

Metode Tartil memiliki pedoman yakni buku Tartil yang disusun oleh H. Gazali, SMIQ, M.A.

Metode Tartil adalah cara membaca Al-Qur'an dengan cara pelan dan perlahan serta mengucapkan huruf-huruf dari makhrajnya dengan tepat. Membaca dengan pelan dan tepat maka dapat terdengar dengan jelas masing- masing hurufnya, dan tajwid nya.

Dengan metode ini siswa, baik anak-anak maupun orang dewasa mampu membaca Al-Qur'an dengan harmonisasi nada-nada. Metode tartil merupakan merode memperindah suara bacaan Al-Qur'an dan tentu saja sesuai dengan mahraj-mahrajnya agar makna yang terkandung di dalamnya tidak rusak dan berpindah arti. Dalam Al-qur'an ditegaskan Allah.

Kelebihan metode Tartil ini siswa secara praktis, efektif, efisien serta cepat memahami pembelajaran Al-Qur'an.